PERUSAK BALIHO TIDAK PUNYA ETIKA

PALU (20/11) - Suksesi kepemimpinan, apakah itu pemilihan walikota, bupati atau gubernur, tidak cuma urusan menang atau kalah. Tapi juga bagaimana kita belajar berpolitik yang lebih sehat, dewasa dan beretika.

Demikian dikatakan Bakal calon Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola melalui telekomunikasi selular, Sabtu (20/11/2010).

Pernyataan Bupati Parigi Moutong itu dilansir terkait dengan aksi perusakan baliho miliknya yang bertajuk ”Longki's for Sulteng" di sejumlah daerah.

"Saya menganggap oknum politisi atau siapa saja yang mendalangi atau menjadi otak perusakan itu tidak dewasa dalam berpolitik. Itu tindakan kekanak-kanakan. Tidak beretika,” tandas tokoh yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sulteng itu.

"Ini tidak cuma urusan menang atau kalah. tapi juga bagaimana kita belajar berpolitik yang sehat, dewasa dan beretika,” tukasnya.

Menurut Longki, aksi perusakan baliho bergambar dirinya sudah dilakukan sekira tiga bulan terakhir.

Saat ini, seperti dilihat sejumlah bakal calon gubernur sulteng lain sudah memajang baliho bergambar diri mereka di sejumlah titik strategis di dalam Kota Palu hingga di daerah kabupaten. Namun, hanya baliho bergambar Longki yang menjadi sasaran perusakan.

"Kita tidak bisa mengira-ngira apalagi menuduh siapa pelaku atau orang di balik perusakan itu, tapi jelas hal itu bisa memancing aksi serupa atau bahkan berbuah perselisihan. Sedang kita semua berharap pemilihan gubernur sulteng akan datang berlangsung tertib, aman dan damai,” tukas Karim Hanggi, politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang tergabung dalam Koalisi Reformasi yang mengusung Longki.

Sejauh ini, seusai amatan media, belum ada laporan yang masuk ke Kepolisian terkait perusakkan baliho ini.

Ketua DPC Partai Gerindra Kota Palu H. Alimuddin berharap pada pihak-pihak yang melakukan itu untuk menghentikan aksi-aksi mereka.

“Kita hendak mentradisikan kehidupan berpolitik yang bermoral dan penuh etika, karenanya kami berharap pihak-pihak lain dapat bersikap elegan dan tidak melakukan hal-hal yang memancing silang sengketa macam itu,” tandasnya.(BP006)